
Mengapa Pembebasan Gagal - dan Bagaimana Api Tuhan Memulihkan Jiwa (eBook, ePUB)
40 Deklarasi Harian untuk Pembebasan yang Menyeluruh
PAYBACK Punkte
5 °P sammeln!
Pembebasan tidak pernah dimaksudkan sebagai pintu putar-gratis hari ini, terikat esok hari.Pembebasan dirancang untuk menjadi warisan abadi orang percaya: "Jadi apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka." - Yohanes 8:36Buku ini ditulis untuk setiap orang Kristen yang telah berjuang dalam pertempuran yang tak terlihat, menang sesaat, lalu bertanya-tanya mengapa pergumulan itu kembali lagi.Buku ini ditujukan untuk orang percaya yang berpuasa yang berdoa berhari-hari namun merasa dihantui oleh siksaan yang sama.Buku ini ditujukan untuk pendeta yang menumpangkan tangan atas oran...
Pembebasan tidak pernah dimaksudkan sebagai pintu putar-gratis hari ini, terikat esok hari.
Pembebasan dirancang untuk menjadi warisan abadi orang percaya: "Jadi apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka." - Yohanes 8:36
Buku ini ditulis untuk setiap orang Kristen yang telah berjuang dalam pertempuran yang tak terlihat, menang sesaat, lalu bertanya-tanya mengapa pergumulan itu kembali lagi.
Buku ini ditujukan untuk orang percaya yang berpuasa yang berdoa berhari-hari namun merasa dihantui oleh siksaan yang sama.
Buku ini ditujukan untuk pendeta yang menumpangkan tangan atas orang lain tetapi diam-diam membutuhkan tangan Tuhan untuk ditumpangkan atas mereka.
Dan buku ini ditujukan untuk mereka yang telah lelah dengan jawaban-jawaban dangkal, haus akan transformasi yang abadi.
Inti Buku Ini
Mengapa Pembebasan Gagal-dan Bagaimana Api Allah Memulihkan Jiwa bukanlah buku panduan metode biasa; buku ini adalah sebuah perjalanan transformasi.
Melalui empat puluh deklarasi harian, Anda akan membangun kembali tembok-tembok batin hidup Anda hingga tak ada ruang tersisa bagi kegelapan untuk kembali.
Setiap deklarasi mengundang tiga hal:
1. Pertobatan - untuk menutup pintu dosa yang pernah terbuka.
2. Pembaruan - untuk memenuhi rumah hati Anda dengan Firman.
3. Berkuasa - untuk berjalan setiap hari dalam otoritas yang telah Kristus berikan kepada Anda.
Ini bukan bacaan pasif; ini adalah latihan rohani yang mengubah teologi menjadi kesaksian.
Setiap doa ditempa dari Kitab Suci. Setiap kisah menunjuk pada kemenangan.
Dan deklarasi setiap hari membangun kembali tembok api di sekeliling takdir Anda.
Tiga Kisah Nyata yang Menginspirasi Karya Ini
1. Musisi yang Kehilangan Nyanyiannya
Ia pernah memimpin ibadah yang membuat orang menangis. Kemudian mimpi-mimpi aneh dimulai-tangan-tangan mencekik suaranya, bayangan-bayangan mengejek pujiannya.
Ia berlari dari satu pertemuan ke pertemuan lain, mencari pembebasan, tetapi keheningan semakin terasa.
Suatu malam, saat membaca Lukas 4 di mana Yesus berkata, "Ada tertulis," ia menyadari kebenaran: ia telah belajar bernyanyi tentang Tuhan tetapi tidak untuk memakan Firman-Nya. Ia mulai membacakan Kitab Suci dengan lantang setiap hari-Mazmur demi Mazmur. Dalam beberapa minggu, mimpi-mimpi itu berakhir dan melodi kembali.
Kelepasan datang, bukan melalui kebisingan, melainkan melalui makanan.
2. Perempuan yang Menutup Pintu yang Salah tetapi Membiarkan Pintu Lain Terbuka
Ia telah menghancurkan berhala-berhala pemberian neneknya, namun mimpi buruk yang menyiksanya terus berlanjut.
Selama konseling, Roh Kudus menyingkapkan pintu tersembunyi-kecanduannya pada novel dan film fantasi gelap.
Ia berpuasa, membakar materi-materi tersebut, dan menggantinya dengan musik penyembahan dan Kitab Suci.
Malam itu ia tidur nyenyak untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun.
Kelepasan tidak gagal karena Allah lemah; ia gagal ketika orang percaya membiarkan jendelanya terbuka.
3. Pendeta Muda yang Mencoba Berdoa Tanpa Api
Ia mengkhotbahkan pembebasan tetapi secara pribadi berjuang melawan depresi.
Suatu pagi ia membaca Roma 12:1-2: "Berubahlah oleh pembaharuan budimu."
Ia berhenti mencari kuasa dan mulai mencari pembaruan-berpuasa bukan agar iblis lari, melainkan agar Firman berdiam dengan limpah.
Dalam beberapa bulan, suaranya berubah, imannya semakin dalam, dan mereka yang dulu datang mencari pertolongan kini menemukan kesembuhan di bawah naungannya.
Ketika altar menyala kembali, kebebasan pun menyusul.
Mengapa Kitab Ini Penting
Pembebasan dirancang untuk menjadi warisan abadi orang percaya: "Jadi apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka." - Yohanes 8:36
Buku ini ditulis untuk setiap orang Kristen yang telah berjuang dalam pertempuran yang tak terlihat, menang sesaat, lalu bertanya-tanya mengapa pergumulan itu kembali lagi.
Buku ini ditujukan untuk orang percaya yang berpuasa yang berdoa berhari-hari namun merasa dihantui oleh siksaan yang sama.
Buku ini ditujukan untuk pendeta yang menumpangkan tangan atas orang lain tetapi diam-diam membutuhkan tangan Tuhan untuk ditumpangkan atas mereka.
Dan buku ini ditujukan untuk mereka yang telah lelah dengan jawaban-jawaban dangkal, haus akan transformasi yang abadi.
Inti Buku Ini
Mengapa Pembebasan Gagal-dan Bagaimana Api Allah Memulihkan Jiwa bukanlah buku panduan metode biasa; buku ini adalah sebuah perjalanan transformasi.
Melalui empat puluh deklarasi harian, Anda akan membangun kembali tembok-tembok batin hidup Anda hingga tak ada ruang tersisa bagi kegelapan untuk kembali.
Setiap deklarasi mengundang tiga hal:
1. Pertobatan - untuk menutup pintu dosa yang pernah terbuka.
2. Pembaruan - untuk memenuhi rumah hati Anda dengan Firman.
3. Berkuasa - untuk berjalan setiap hari dalam otoritas yang telah Kristus berikan kepada Anda.
Ini bukan bacaan pasif; ini adalah latihan rohani yang mengubah teologi menjadi kesaksian.
Setiap doa ditempa dari Kitab Suci. Setiap kisah menunjuk pada kemenangan.
Dan deklarasi setiap hari membangun kembali tembok api di sekeliling takdir Anda.
Tiga Kisah Nyata yang Menginspirasi Karya Ini
1. Musisi yang Kehilangan Nyanyiannya
Ia pernah memimpin ibadah yang membuat orang menangis. Kemudian mimpi-mimpi aneh dimulai-tangan-tangan mencekik suaranya, bayangan-bayangan mengejek pujiannya.
Ia berlari dari satu pertemuan ke pertemuan lain, mencari pembebasan, tetapi keheningan semakin terasa.
Suatu malam, saat membaca Lukas 4 di mana Yesus berkata, "Ada tertulis," ia menyadari kebenaran: ia telah belajar bernyanyi tentang Tuhan tetapi tidak untuk memakan Firman-Nya. Ia mulai membacakan Kitab Suci dengan lantang setiap hari-Mazmur demi Mazmur. Dalam beberapa minggu, mimpi-mimpi itu berakhir dan melodi kembali.
Kelepasan datang, bukan melalui kebisingan, melainkan melalui makanan.
2. Perempuan yang Menutup Pintu yang Salah tetapi Membiarkan Pintu Lain Terbuka
Ia telah menghancurkan berhala-berhala pemberian neneknya, namun mimpi buruk yang menyiksanya terus berlanjut.
Selama konseling, Roh Kudus menyingkapkan pintu tersembunyi-kecanduannya pada novel dan film fantasi gelap.
Ia berpuasa, membakar materi-materi tersebut, dan menggantinya dengan musik penyembahan dan Kitab Suci.
Malam itu ia tidur nyenyak untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun.
Kelepasan tidak gagal karena Allah lemah; ia gagal ketika orang percaya membiarkan jendelanya terbuka.
3. Pendeta Muda yang Mencoba Berdoa Tanpa Api
Ia mengkhotbahkan pembebasan tetapi secara pribadi berjuang melawan depresi.
Suatu pagi ia membaca Roma 12:1-2: "Berubahlah oleh pembaharuan budimu."
Ia berhenti mencari kuasa dan mulai mencari pembaruan-berpuasa bukan agar iblis lari, melainkan agar Firman berdiam dengan limpah.
Dalam beberapa bulan, suaranya berubah, imannya semakin dalam, dan mereka yang dulu datang mencari pertolongan kini menemukan kesembuhan di bawah naungannya.
Ketika altar menyala kembali, kebebasan pun menyusul.
Mengapa Kitab Ini Penting
Dieser Download kann aus rechtlichen Gründen nur mit Rechnungsadresse in A, D ausgeliefert werden.