
Legenda Gunung Kekenceng & Bukit Goong (eBook, ePUB)
PAYBACK Punkte
0 °P sammeln!
Di tanah subur di kaki Gunung Gede dan Gunung Malang, lahirlah sebuah kisah abadi tentang ambisi, cinta, dan kebijaksanaan.Raja Gede, penguasa perkasa dari utara, berambisi memperistri Putri Malang demi memperluas kekuasaan. Namun Putri Malang, yang cerdas dan penuh kasih, menolak dengan cara halus: sebuah syarat seserahan yang mustahil dipenuhi tanpa mengorbankan rakyatnya.Perjalanan seserahan megah itu berakhir tragis. Wajan raksasa (kenceng) dan gamelan yang diusung ribuan prajurit tumbang di lembah, menyatu dengan tanah, dan menjelma menjadi Gunung Kekenceng serta Bukit Goong. Sejak saat i...
Di tanah subur di kaki Gunung Gede dan Gunung Malang, lahirlah sebuah kisah abadi tentang ambisi, cinta, dan kebijaksanaan.
Raja Gede, penguasa perkasa dari utara, berambisi memperistri Putri Malang demi memperluas kekuasaan. Namun Putri Malang, yang cerdas dan penuh kasih, menolak dengan cara halus: sebuah syarat seserahan yang mustahil dipenuhi tanpa mengorbankan rakyatnya.
Perjalanan seserahan megah itu berakhir tragis. Wajan raksasa (kenceng) dan gamelan yang diusung ribuan prajurit tumbang di lembah, menyatu dengan tanah, dan menjelma menjadi Gunung Kekenceng serta Bukit Goong. Sejak saat itu, suara gamelan dipercaya masih menggema di malam sunyi, sebagai pengingat atas kesombongan yang ditelan bumi.
Novel ini bukan sekadar dongeng. Ia hidup di hati rakyat, diwariskan dari generasi ke generasi, sebagai cermin bahwa cinta dan kebijaksanaan akan selalu lebih kuat daripada ambisi dan keserakahan.
Berdasarkan kisah nyata yang dituturkan dari mulut ke mulut, novel Legenda Gunung Kekenceng & Bukit Goong menghadirkan kembali warisan budaya Sunda dengan bahasa yang indah, sarat nilai moral, dan menyentuh hati.
Raja Gede, penguasa perkasa dari utara, berambisi memperistri Putri Malang demi memperluas kekuasaan. Namun Putri Malang, yang cerdas dan penuh kasih, menolak dengan cara halus: sebuah syarat seserahan yang mustahil dipenuhi tanpa mengorbankan rakyatnya.
Perjalanan seserahan megah itu berakhir tragis. Wajan raksasa (kenceng) dan gamelan yang diusung ribuan prajurit tumbang di lembah, menyatu dengan tanah, dan menjelma menjadi Gunung Kekenceng serta Bukit Goong. Sejak saat itu, suara gamelan dipercaya masih menggema di malam sunyi, sebagai pengingat atas kesombongan yang ditelan bumi.
Novel ini bukan sekadar dongeng. Ia hidup di hati rakyat, diwariskan dari generasi ke generasi, sebagai cermin bahwa cinta dan kebijaksanaan akan selalu lebih kuat daripada ambisi dan keserakahan.
Berdasarkan kisah nyata yang dituturkan dari mulut ke mulut, novel Legenda Gunung Kekenceng & Bukit Goong menghadirkan kembali warisan budaya Sunda dengan bahasa yang indah, sarat nilai moral, dan menyentuh hati.
Dieser Download kann aus rechtlichen Gründen nur mit Rechnungsadresse in A, B, CY, CZ, D, DK, EW, E, FIN, F, GR, H, IRL, I, LT, L, LR, M, NL, PL, P, R, S, SLO, SK ausgeliefert werden.